Friday, October 14, 2016

Pemain – Pemain Bola yang Meninggal Usai Mencetak Gol

BERITA TERKINI - Sepak bola memang sangat digemari dan paling populer di antara seluruh cabang olahraga, bahkan kepopulerannya merasuk kesemua kalangan, mulai dari yang tua sampai yang muda, semua memiliki kecintaan tersendiri terhadap sepak bola. Hal itu memang tak bisa kita pungkiri, karena sepak bola memang kerap menyajikan adegan-adegan atau atraksi dari para pemain yang  mengundang decak kagum.

Tapi ada kalanya permainan olahraga juga menghadirkan suatu kejadian yang tak mengenakkan, bahkan juga memilukan. Misalnya saja seperti kerusuhan antar suporter, perkelahian antar pemain, bahkan pernah pula sampai kejadian meninggal dilapangan. Nah, berikut adalah mereka yang kehilangannya nyawanya saat bermain.

1.Albert Ebosse Bodjongo





DOMINO QQ - Dia adalah striker handal asal Kamerun yang lahir dengan nama Albert Dominique Ebossé Bodjongo Dika, pada tanggal 6 Oktober 1989 di Douala. Albert Ebosse mengawali karir sebagai pemain sepak bola saat bergabung dengan klub sepak bola di kota kelahirannya, yaitu Douala Athletic Club.

Mulai saat itu, karirnya semakin menanjak hingga ia dikontrak oleh klub Perak FA asal Malaysia, sebagai pengganti striker Lazar Popovic yang hengkang pada tanggal 15 April 2012. Bersama Perak FA, Ebosse menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sepak bola profesional, dia menyumbangkan 11 gol dalam 16 pertandingan.

Tak lama nama besarnya pun terdengar di dunia persepak bolaan Aljazair, tepatnya pada bulan Juli 2013, Ebosse akhirnya menandatangani kontrak bersama klub Aljazair, yaitu Jeunesse Sportive de Kabylie (JS Kabylie). Ebosse berhasil mencantumkan namanya sebagai pencentak gol terbanyak sementara di tahun 2014, sebelum kejadian naas menimpanya.



POKER ONLINE UANG ASLI - Pada salah satu pertandingan, JS Kabylie yang menjadi tuan rumah harus menelenan kekalahan 1-2 melawan USM Alger, dimana satu gol dari JS Kabylie tersebut dicetak oleh sang striker handal, Albert Ebosse. Setelah para pemain JS Kabylie keluar dari ruang ganti, para penggemar atau suporter tim JS Kabylie meluapkan kekesalan mereka dengan melampari para pemain dengan benda-benda disekitar mereka dari atas tribun.

Namun tak disangka, salah satu benda berat yang dilempar tersebut mengenai kepala Ebosse, hingga dia terjatuh tak sadarkan diri. Lalu Ebosse pun secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit, tapi setelah beberapa jam di rawat, dia dinyatakan meninggal pada tanggal 23 Agustus 2014 (usia 24) karena cidera otak traumatis yang dideritanya.

Kematian Ebosse menjadi pukulan untuk persepak bolaan tanah air dan tentu untuk keluarga Ebosse sendiri. Pemerintah Aljazair pun turut buka suara lewat Menteri Dalam Negeri, “Penyelidikan mengenai siapa yang melempar dan penyebab kematian Albert Ebosse akan langsung dilakukan,” ujarnya.

Dan ketika liga lanjutkan kembali pada Minggu 3 mulai 12 September 2014, semua pertandingan pada minggu itu didahului dengan satu menit dalam keheningan untuk mengenang Albert Ebosse Djongo.

Cristiano Sebastião de Lima Júnior



BANDARQ INDONESIA - Namanya mungkin tidak mendunia seperti Cristiano Ronaldo, Leonal Messi, ataupun Makelele, tapi perannya dilapangan terkenal sangat bagus diantara kawan setim dan juga musuh-musuhnya. Dia adalah pesepak bola (striker) asal Brasil yang lahir pada tanggal 5 Juni 1979 dan meninggal 5 Desember 2004 (25 tahun) di Bangalore, India.

Junior memiliki karir yang terbilang cukup bagus, dia menjadi salah satu pemain sepak bola dengan bayaran tertinggi di India. Sebelum pindah ke klub Dempo bulan September 2004, Junior merupakan pemain kebanggan dari East Bengal F.C.. Selama tahun 2003-2004 di East Bengal, dia sudah menyumbang 15 gol dalam 18 kali pertandingan bersama tim yang dibelanya tersebut.

Kejadian tragis yang menimpanya, terjadi saat Junior bersama tim barunya, Dempo, bertanding melawan Mohun Bagan dalam Piala Federasi. Menjadi salah satu pemain handal dan ditakuti, Junior menunjukkan kualitasnya sebagai pemain depan dengan mencetak gol pertama.

Nasib naas barulah terjadi sekitar menit ke 78, ketika Junior berlari mengejar bola kedalam kotak pinalti dan akhirnya bertabrakan dengan kiper Mohun Bagal yaitu Subrata Pal. Bola berhasil masuk gawang tapi sayang, tabrakan keras tersebut membuat Junior terhuyung-terhuyung sebelum akhirnya terjatuh tergeletak dilapangan.




Pada saat ia terjatuh, tidak ada dokter yang bertugas dilapangan (sebagaimana pertandingan sepak bola pada umumnya), dan orang-orang disekitarnya pun tidak dapat melakukan apa-apa untuk usaha penyelamatan. Pertandingan kembali dilanjutkan ketika Junior dibawa keluar lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Hosmat, dengan kemenangan untuk tim Dempo dengan skor 2-0.

Namun, sayang nyawa sang pahlawan Dempo tidak dapat tertolong lagi, ia dinyatakan tewas setibanya di Rumah Sakit. Menurut hasil otopsi yang dilakukan, Cristiano Junior meninggal karena Stroke Jantung, karena tidak ditemukannya luka luar maupun dalam akibat benturan keras itu.

Dan pihak Rumah Sakit menjelaskan bahwa “Pada waktu, itu rumah sakit diminta untuk menyediakan dokter, dan tidak ada perjanjian atau kontrak bagi dokter itu dibuat,” ketika ditanya mengenai permasalahan tidak adanya dokter yang berada dilapangan.

Peter Biaksangzuala




CAPSA SUSUN ONLINE - Satu lagi peristiwa tragis yang menimpa pemain sepak bola, dia adalah Peter Biaksangzuala, seorang gelandang dari klub Bethlehem Vengthlang FC. Pemain yang dikenal sangat agresif tersebut mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Aizawl, Mizoram, India, pada usianya yang ke 23 tahun.

Kejadian tragis tersebut terjadi ketika, Peter bersama timnya (Bethlehem Vengthlang FC) bertanding melawan Chanmari West pada lanjutan Liga Premier Mizoram (kompetisi setingkat negara bagian).

Pada saat itu timnya tertinggal 1-0 dari Chanmari West, Peter dengan cerdik berhasil memasukan bola ke gawang lawan dan menyamakan kedudukan. Perasaan gembira tentunya sangat ia rasakan, yang kemudian membuatnya berlari ke sisi kanan lapangan sembari bersalto untuk merayakan golnya.

Namun sayang, salto ala Miroslave Klose yang hendak ia lakukan ternyata tidak sempurna. Alhasil dia mendarat dengan posisi kepala lebih dulu menyentuh tanah dan mengakibatkan cidera yang cukup fatal. Suasana suka cita berubah menjadi mencekam

Peter sempat tidak sadarkan diri, melihat kondisi tersebut, pihak medis yang  bertugas dilapangan langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat, di daerah Aizawl. Setelah 5 hari berjuang, Peter dinyatakan meninggal pada hari Minggu, dikarenakan adanya kerusakan pada saraf tulang belakangnya.

Kematian gelandang berusia 23 tahun ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi klub, teman-teman dan penggemarnya. Bethlehem Vengthlang FC sendiri, memberikan dedikasi besar buat pemain mudanya tersebut, dengan memutuskan untuk mempensiunkan nomor kostum 21 milik Peter.

“Ini menjadi hari yang menyedihkan. Kematian Biaksangzuala menjadi kehilangan besar bagi rekan satu tim, pemain, dan fans di seluruh Mizoram. Peter adalah gelandang bertahan yang selalu agresif dan bekerja keras dalam bermain. Bethlehem Vengthlang FC akan pensiunkan jersey nomor 21,” demikian pernyataan resmi klub di halaman resmi Facebook mereka.

No comments:

Post a Comment